Cari Blog Ini

Rabu, 02 Maret 2011

Manusia, Penderitaan dan Permasalahan Hidup

Masalah adalah suatu hal yang  identik dengan awal mula dari datangnya suatu penderitaan, padahal tidak semua masalah identik dengan sebuah penderitaan hidup, disini saya akan mengungkap sisi lain dari sebuah permasalahn hidup yang seringkali dilibatkan dengan penderitaan.

Masalah bukanlah musibah
Pada hakikatnya Allah memberi beban masalah pada setiap manusia tak lepas dari kasih dan sayang Nya. Bukankah Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Alquran? bahwa tidak akan memberi manusia beban melebihi beban yang sekiranya manusia tidak sanggup memikulnya? Itulah masalah, yang seberat apa-pun keberadaannya jangan sampai di sebut musibah. Musibah hanya pandangan manusia, yang dilihat dari sisi kelabu nya. Jika dikembalikan pada kodrat atau jalan yang telah Allah gariskan jauh sebelum kita dilahirkan ke bumi, hal itu hanya sebuah fase yang memang mau tidak mau harus manusia lewati. Jika sudah tahu bahwa itu adalah kehendak Allah semata, maka kembalikan sikap ikhlas itu pada hati yang terkadang di rundung resah dan gelisah.



Benar apa yang dikatakan oleh teman saya, manusia diberi masalah karena kasih dan sayang Allah. Manusia diberi kesempatan untuk mengeluarkan potensinya, yang terkadang tidak disadari oleh manusia itu sendiri. Manusia telah di anugerahi Allah dengan kemampuan-kemampuan yang luar biasa dahsyatnya.Saya yakin diantara kita pasti pernah memiliki hutang, baik itu berupa benda atau pun yang umum digunakan transaksi, yaitu uang. Bayangkan bahwa kita memiliki hutang yang sekian banyaknya. Pada saat yang sama si penagih atau biasa disebut debit kolektor datang menagih. Di sinilah letak puncak masalah, yang menuntut kita untuk secepat mungkin mendapatkan uang. Tentunya Allah Maha Penyayang bagi setiap umat Nya. Saat-saat itu potensi kita keluar begitu saja, secara tidak sadar kita banyak diarahkan pada hal-hal yang sebelumnya tidak pernah dialami. Begitu mudah dah terkadang begitu sulit dan terjal. Tapi yakin lah bahwa semuanya akan membawa kebaikan. Amin
Saat semua masalah sudah berlalu, tinggallah potensi yang sedikit telah muncul ke permukaan. Ingat, jangan sampai potensi itu hilang begitu saja, karena tanpa tekanan seperti yang di dapat dari si debit kolektor, manusia akan kembali ke bentuk awal, malas, dan mengundang masalah baru.

Masalah membentuk kedewasaan seseorang
Analogi nya sangat mudah, seseorang yang pernah merasakan duduk di bangku sekolah tau kuliah pasti pernah atau sering menjalani ujian, baik itu ujian semester atau ujian ke lulusan. Berbagai macam pertanyaan yang diuji-kan tak lain adalah wujud sebuah masalah. Lulus dari satu ujian sama halnya dengan kenaikan tingkat. Begitu juga dengan masalah sehari-hari, pada dasarnya adalah ujian untuk meningkatkan kedewasaan. Hanya bedanya, masalah-masalah yang datang di kehidupan terkadang tidak disadari sebagai sebuah ujian, karena kelangkaan penghargaan atau award paska masalah usai.
Manusia cenderung berbangga hati apabila usaha dan kerja kerasnya mendapat penghargaan atau award. Saya sendiri berfikir bahwa penghargaan itu perlu, walau hanya sebatas pujian sederhana untuk hal-hal tertentu. Saya yakin si penerima pujian akan senang hati menerimanya, asalkan kita melontarkan nya dengan ikhlas dan tidak berlebihan.
Terus bagaimana apabila award itu tidak kunjung datang? Di sanalah letak kedewasaan kita di uji. Terkadang kita senang waktu dipuji padahal itu tidak lebih dari sekedar basa-basi. Sebaliknya kita akan emosi waktu dikritik padahal mereka mengatakannya dengan jujur. Kedewasaan itu muncul saat kita bisa menempatkan pahit nya kejujuran seseorang di atas manis nya pujian, sekali pun pujian itu teramat sangat menyejukkan. Ingatlah bahwa pujian hanya milik Allah, sementara manusia gudangnya kesalahan dan dosa.
Balik lagi ke inti persoalan, kita yang memiliki masalah, terutama masalah pribadi, tentunya kita pula yang harus berusaha keras memecahkannya. Semakin rumit suatu masalah, semakin tinggi nilai yang akan dicapai di kala semuanya telah terpecahkan. Jadi, janganlah berkeluh kesah di saat masalah sedang menimpa. Justru keadaan itu yang akan mendorong kita ke arah yang lebih baik. Sebuah tantangan yang harus dilewati untuk menunjukkan sampai di mana kemampuan dan tingkat kedewasaan kita.


Dengan masalah, hidup akan terasa lebih hidup
Maksudnya adalah, seseorang yang sedang terlelap tidur bisa dikatakan sedang terbebas dari hiruk pikuk urusan dunia. Kurang lebih seperti itulah orang yang tidak memiliki masalah. Hidupnya bebas bermimpi, berkhayal kemanapun mengikuti alam bawah sadarnya. Yang melihatnya akan menganggap bahwa dia hidup dengan tenang, seirama dengan bunyi nafasnya yang penuh harmonisasi. Tetapi saya tanyakan, apakah dengan selamanya terlelap akan menjamin sebuah kenikmatan yang hakiki (lama)? Tentu tidak kan? Ada saatnya untuk bangun. Memulai hari dengan terlebih dahulu menyelesaikan masalah dalam tubuh, entah itu minum segelas air putih, atau langsung ke kamar mandi untuk sekedar buang air kecil. Rentetan kegiatan yang dilalui sehari penuh menandakan adanya sebuah “kehidupan”. Dalam setiap kegiatan tak lepas dari sebuah masalah, atau beberapa masalah sekaligus. Seperti itulah siklus hidup manusia, senantiasa tak pernah lepas dari masalah, besar ataupun kecil. Untuk saudaraku yang sekarang ini sedang mengalami banyak masalah, jangan pernah menyerah dengan keadaan, ingatlah bahwa Alloh memberikan ujian/beban yang pasti manusia mampu untuk memikulnya. Tetaplah berusaha memecahkan dengan cara-cara yang terpuji.


Tanpa masalah, hidup manusia terasa tak lengkap, bagai sayur tanpa garam. 


Nama : Sony Novianto
NPM  : 16110655
Kelas : 1KA23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar